Bermitra dengan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) memfasilitasi sebuah konferensi tentang reformasi pendidikan yang berlangsung selama dua hari.Konferensi yang dimulai hari ini untuk menampilkan berbagai pendekatan yang sukses, praktik-praktik terbaik, dan dampak dari proyek-proyek USAID dalam mempromosikan pendidikan dasar yang lebih baik.
Konferensi yang berjudul “A Lifetime of Learning and Achievement” (Pembelajaran dan Prestasi Sepanjang Hayat) ini juga akan mempromosikan dialog antara USAID, pemerintah, dan mitra lokal seputar berbagai kegiatan dan rekomendasi yang mungkin akan dilaksanakan di masa depan.
"USAID mendukung seluruh rentang jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, hingga pendidikan tinggi," kata Kuasa Usaha Kedubes AS Ted Osius.
Dengan mandat dari Prakarsa Presiden AS senilai USD157 juta, program pendidikan dasar terdesentralisasi milik USAID telah memberikan bantuan teknis kepada lebih dari 51.880 guru dan staf administrasi serta 362.600 siswa di 1.800 sekolah. Pelaksanaan praktik-praktik terbaik telah dilakukan di 7.000 sekolah lainnya di seluruh kepulauan Indonesia, dengan pendanaan yang terpisah dari pemerintah lokal dan lembaga-lembaga swasta.
Proyek pendidikan USAID pertama kali dimulai pada tahun 2003 lewat program Management Basic Education (MBE) yang pada tahun 2004 berevolusi menjadi proyek Decentralized Basic Education (DBE). Program ini menekankan pada manajemen pendidikan dan pelatihan guru-guru tingkat sekolah dasar dan menengah pertama. Sedangkan proyek “Opportunities for Vulnerable Children” fokus pada pendidikan menyeluruh dengan menggunakan sumber-sumber daya masyarakat untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak yang memerlukan perhatian khusus untuk belajar di sekolah-sekolah di lingkungannya. USAID juga mendukung program televisi Jalan Sesama yang ditonton oleh lebih dari lima juta pemirsa televisi.
Dalam bidang pendidikan tinggi, USAID bekerjasama dengan lembaga pelatihan guru untuk memberikan pelatihan profesional dalam mendukung sertifikasi guru di Indonesia. Proyek USAID lainnya dalam bidang pendidikan tinggi juga mencakup kemitraan antara University of Kentucky dan Universitas Lampung, Brawijaya, dan Syiah Kuala. USAID juga mendukung kemitraan antara Politeknik Aceh dan Chevron untuk mengembangkan mata pencaharian bagi masyarakat Aceh pascabencana tsunami.
sumber: http://okezone.com/
